Di dalam kehidupan kita pasti akan sering menghadapi masalah, mulai dari masalah di dalam rumah tangga, hubungan sesama keluarga, hubungan dengan teman, keuangan, perkerjaan, sekolah, bisnis, kesehatan, dan lain-lain. Masalah ada yang sifatnya kecil, sedang, agak berat sampai yang sangat berat. Kadang-kadang masalah agak jarang datangnya, tapi kadang kala datang bertubi-tubi.
Sebagian orang menganggap bahwa faktor diluar dirinya yang akan berpengaruh ke dalam pikiran dan hatinya. Faktor luar yang membuat dirinya bisa mearasa senang, bahagia, marah, tenang, gelisah dan sebagainya. Padahal yang benar adalah sebaliknya, faktor dalam dirinya yang berpengaruh kepada pihak luar.
Seorang psikolog melakukan suatu test dengan mewawancarai pengendara mobil yang lagi terjebak macet di pagi hari di kota metropolitan. Tanggapan para pengendara itu ternyata berbeda-beda, ada yang mengusir dia karena lagi macet kok diwawancarai, ada yang kesal dan marah-marah dengan menyalahkan pemerintah atau pengendara lain yang tidak disiplin, ada yang stress, ada yang cuma diam, dan ada pengendara yang malah senang dengan mengatakan jika macet begini malah dia santai bisa mendengarkan musik kesayangannya.
Andaikata asumsi pertama yang menyebutkan faktor luar akan berpengaruh kepada pikiran dan hati, maka mestinya semua pengendara mobil yang diwawancarai di pagi hari yang sama-sama kena macet, sedang berangkat kerja di kota yang sama, sikap mereka harusnya sama. Misalkan mereka sama-sama marah semua, atau sama-sama senang semua. Ternyata tidak, sikap mereka berbeda-beda, ada yang marah, ada yang tenang dan malah ada yang senang. Jadi yang benar adalah bukan faktor luar yang berpengaruh ke dalam, tapi faktor dalamlah yang mempengaruhi ke luar. Apapun masalah atau faktor luar tergantung bagaimana kita menyikapi di hati dan pikiran kita, jika kita anggap itu bukan masalah maka itu bukanlah masalah.
Saat menghadapi masalah itu sama seperti saat kita berkendera dan melewati polisi tidur. Ada dua cara yang dapat kita lakukan saat itu, pertama kenderaan tetap kencang, tidak direm, begitu saat melintas di polisi tidur kita akan agak melambung dan setelah itu terhentak dengan perasaan yang tidak nyaman. Cara yang kedua gas kita pelankan, rem dipijak, kita dengan mulus saat melewati polisi tidur, dan persaan kita akan nyaman setelah melewatinya.
Polisi tidur itu sama dengan setiap masalah yang kita hadapi, jika kita bersikap dengan cara yang pertama, kita akan menghadapi dengan kalut, marah, tergesa-gesa, dan setelah melewati perasaan kita menjadi tidak nyaman, menyesal atau stress. Tetapi jika sikap cara kedua, kita tenang saat menghadapi masalah, sabar, santai, maka kita akan melewati dengan mulus, dan setelah melewatinya perasaan kita tetap nyaman. Jalan di depan yang akan kita tempuh pasti masih akan ada polisi tidur yang lain, kadang-kadang jumlahnya banyak, kadang-kadang jarang, kadangkala polisi tidurnya rendah dan kecil (masalah kecil), kadangkala polisi tidur itu tinggi (masalah besar), bukan itu yang penting melainkan bagaimana cara kita menghadapi dan melewatinya. Bukan masalahnya yang penting, tapi bagaimana kita menerima masalah itu pada diri kita, pikiran dan hati kita tidak akan pernah terganggu dengan masalah apapun sampai kita mengizinkan pikiran dan hati kita untuk mau menganggap itu gangguan. Kita tidak akan terganggu jika ada seseorang memaki kita jika kita bisa jaga hati dan pikiran, tapi akan mengganggu kita jika kita mengizinkan hati dan pikiran kita untuk kesal atau malah membalas makian itu.
Sumber:
Terima kasih atas perhatian dan kepercayaan Anda kepada kami. Semoga blog sederhana ini menjadi salah satu media online yang berguna untuk kita semua.
Jika Anda merasa pernah men-SUBMIT data Anda di blog Kontak Solusi | Tolong Menolong dan ingin menghapusnya, silakan Anda menuju ke halaman Hapus Data. Terima kasih.
0 komentar:
Posting Komentar
*Kami mohon untuk tidak spam di kotak komentar, berikan komentar yang wajar dan seperlunya.
*Jika ada yang memberikan pinjaman maupun hal-hal yang tidak logis, mohon untuk dikroscek terlebih dahulu kebenarannya.
*Semoga Allah swt. menjaga kita semua. Aamiin.